Setapak ku berlalu, nyaman, dendam, letih
Aku dan mereka
Menerjang kerangka terjal
Membisu pada bayang sunyi
Mengikis haluan arah
Mendekat tujuan, menangis peluh
Mereka memperkuat lain, menembus
Merombak gurun tinggi berilalang
Demi pucuk pada puncak
Tuk menyamber edelweiss pada ladangnya
Hingga tembok kesal luruh, aku diatas sana
Dengan sekawan penguatku
Maju, dalam sungging senyum
Tergeletak dalam kalbu haru
Yang nyata,
Bukan ego, bukan ilusi
Berlima menenteng bunga keabadian
memlepas keruh nan terpelanting di ilalang
yang malam tercium bintang
Yang pulang tak wajah petang
Dalam canda, aku dan mereka ada
Selesai akan angan
legenda tatap samudra
Pada panorama waktu
Sindoro, tlah terpeluk
Ia mengajarkan segalanya