UA-55910230-1
13/11/14

Tentang Pendakian


Setapak ku berlalu, nyaman, dendam, letih 
Aku dan mereka 
Menerjang kerangka terjal 
Membisu pada bayang sunyi 
Mengikis haluan arah 
Mendekat tujuan, menangis peluh 

Mereka memperkuat lain, menembus 
Merombak gurun tinggi berilalang 
Demi pucuk pada puncak 
Tuk menyamber edelweiss pada ladangnya 

Hingga tembok kesal luruh, aku diatas sana 
Dengan sekawan penguatku 
Maju, dalam sungging senyum 
Tergeletak dalam kalbu haru 

Yang nyata, 
Bukan ego, bukan ilusi 
Berlima menenteng bunga keabadian 
memlepas keruh nan terpelanting di ilalang 
yang malam tercium bintang 
Yang pulang tak wajah petang 

Dalam canda, aku dan mereka ada 
Selesai akan angan 
legenda tatap samudra 
Pada panorama waktu 
Sindoro, tlah terpeluk 
Ia mengajarkan segalanya